Peran Jasa Penerjemah

Bahasa adalah sebuah sarana untuk masusia saling bertukar informasi satu sama lain. Namun hal tersebut hanya bisa berjalan dengan lancar jika kita bisa memahami bahasa yang dipakai untuk menyampaikan informasi tersebut. Disinilah peran jasa penerjemah sangat dibutuhkan untuk menjembatani perbedaan bahasa sehingga kita bisa membaca sebuah informasi yang berasal dari luar negeri dengan nyaman. Karena alasan itulah banyak berdiri perusahaan jasa penteremah di Indonesia. Pekerjaan seorang penterjemah bukanlah pekerjaan yang mudah seperti yang selama ini kita bayangkan. Selain penguasaan bahasa asing yang diatas rata-rata, seorang penterjemah yang handal juga harus bisa menguasai berbagai keahlian yang akan menunjang pekerjaannya sebagai seorang penterjemah. Beberapa keahlian tambahan yang biasanya harus dikuasai oleh seseorang sebelum membuka jasa penterjemahan diantaranya adalah: 1. Keahlian Menulis Seorang penterjemah dituntut untuk bisa menulis dengan baik. Keahlian menulis ini merupakan modal utama selain keahlian bahasa yang harus dikuasai oleh seorang penterjemah. Dengan keahlian menulis yang baik, seorang penterjemah bisa menyampaikan isi dari sebuah teks berbahasa asing ke dalam bahasa yang dituju dengan lancar dan enak dibaca. 2. Keahlian Istilah Dalam Beberapa Cabang Ilmu Pengetahuan Keahlian selanjutnya yang harus dimiliki oleh seseorang yang berniat untuk membuka jasa penterjemah adalah istilah. Seorang penterjemah harus selalu siap jika mereka diminta untuk menterjemahkan sebuah teks dalam topic tertentu. Beberapa bidang ilmu yang biasanya sering diterjemahkan adalah hukum, bisnis, ekonomi, budaya, teknik, kedokteran, dan lain sebagainya. 3. Pengetahuan Tentang Budaya Pengetahuan akan budaya asal bahasa asing yang dikuasai sangatlah penting. Pengetahuan akan budaya ini akan mebantu seorang penterjemah dalam membuat sebuah hasil terjemahan yang hidup dan enak dibaca. Kadang ada beberapa kata tidak resmi atau kata-kata slang hingga istilah populer yang tidak membutuhkan kamus melainkan pengetahuan budaya untuk bisa memahaminya. 4. Keahlian Penterjemahan Yang Baik Keahlian atau teknik penerjemahan adalah ilmu dasar yang harus dikuasai oleh para penterjemah. Pada dasarnya, proses penerjemahan bukan hanya sebuah proses alih bahasa semata namun juga ada transfer makna. Penterjemah yang baik harus bisa mengalih bahasakan sebuah teks dengan bahasa yang sederhana namun tetap tidak mengurangi makna yang terkandung dalam teks tersebut.

permasalahan di jasa penerjemah lisan

Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan, ternyata, ini seringkali diklaim bahwa jasa penerjemah lisan seringkali jasa penerjemah lisan tidak melakukan tugas sebagai translator yang sangat baik. Sebagai seorang jasa penerjemah lisan, saya secara konstan menggunakan beberapa jalan pintas, ketika menerjemahkan sebaliknya perlu menyelami perasaan untuk coba memahami apa yang dimkasudkan oleh sekumpulan teks atau bekerja kembali mengutarakan atau gaya terjemahan saya. Ini bisa diperdebatkan, pada sisi lain buku induk ini, bahwa jasa penerjemah lisan kurang condong pada melakukan perbaikan terhadap kata spesifik dan cenderung berkonsentrasi pada makna yang dimaksud penulis sebenarnya. Sepanjang seorang jasa penerjemah lisan terkait, beberapa isu yang muncul saat ini dimana mereka secara konstan harus meraihnya. Bagaimana jika anda berurusan dengan suasana humor atau pengambilan sumpah sebagai contoh? Dalam kedua kasus, isu secara jelas berhubungan dengan bagaimana anda beradaptasi dengan audien anda. Seorang jasa penerjemah lisan yang terkenal berkata: ia menceritakan kepada pendengarnya bahwa seorang pembicara baru saja telah membuat kejutan /lelucon yang tidak diterjemahkan dan mereka seharusnya tertawa untuk tetap membuatnya bahagia. Trik ini biasanya bekerja. Apabila saya bisa, saya lebih suka melakukannya dengan lelucon saya yang menakutkan. Aneh Bukan? Bagaimana kira-kira tanggapan klien saya? “Jaga lah perasaan, dan suara akan menjadi terkendali.” Sebagai contoh, ketika pada suatu saat saya menjadi jasa penerjemah lisan pada Pertemuan Tamu dari Prancis pada tahun 2006 lalu di kantor kami. Dari pihak tamu, membawa seorang jasa penerjemah lisan yang bisa menerjemahkan ke bahasa Inggris namun tidak menguasai bahasa Indonesia. Bahasa Inggrisnya cukup baik. Namun jasa penerjemah lisan ini ternyata bersantai-santai setelah istrahat minum kopi dan sekretaris tamu Prancis memberitahukan kepada kami. Ia mengucapkan dengan kata yang bagi saya cukup mengerikan: “ Hongrois [on croIt] que les interprètes hongrois ne sont pas revenus de la pause.” Saya bereaksi dengan berkata: “Are the France jasa penerjemah lisans there? Knock, knock. Anybody home? D’Artagnan?” (sengaja saya ucapkan nama seorang tokoh dalam cerita Three Musketer yang berkebangsaan Prancis). Ucapan itu saya tujukan kepada delegasi tamu Prancis dan Irlandia yang membalasnya dengan tertawa. Saya secara rutin telah bekerja sebagai jasa penerjemah lisan untuk kantor kami dan saya tahu dan dapat beradaptasi dengan beberapa delegasi yang berbahasa Inggris baik usia mereka di bawah atau di atas saya. Dengan kata lain, saya tahu bahwa mereka akan melucu. Selanjutnya , sejak pertemuan itu dilangsungkan selaman tiga atau empat hari, kami bersosialisasi dengan delegasi tersebut. Salah satu kalimat kunci dalam bahasa Prancis adalah “espace de dialogue social.” Terjemahannya dalam bahasa Inggris , yakni “social dialogue structure.” (struktur dialog sosial). Sangat diperlukan bahwa anda harus dapat menanamkan kepercayaan kepada kedua belah pihak bahwa anda memahami maksud mereka dengan baik. Dengan kata lain, semakin sering melakukan jasa penerjemah lisan dibandingkan penerjemahan tulisan, seorang jasa penerjemah lisans bisa mengenal orang-orang dengan siapa ia bekerja dan beradaptasi menurut output yang mereka harapkan. Dalam kasus pengucapan janji/ sumpah, sesuatu lebih mungkin terjadi ketika orang sedang berbicara dibandingkan ketika mereka sedang menulis, aturan utama bagi jasa penerjemah lisan adalah mengucapkan sesuatu dalam satu tingkatan lebih jelas dan mudah dicerna dibandingkan apa yang diucapkan oleh pembicara . Sekali lagi, singkatnya, ini semua tergantung pada audien. “Ini akan begitu menyenangkan jika sesuatu merupakan hal yang masuk akal untuk dilakukan perubahan.” Sama halnya dengan, kita juga bisa memandang masallah dari sis kemauan pembicara. Sebagai contoh jika seseorang pembicara mengucapkan sesuatu yang kurang sopan atau kurang baik di dengar oleh lawan bicaranya yang tidak memahami bahasa si pembicara, , sebagai seorang jasa penerjemah lisan, saya sebaiknya mencoba menyampaikan pesannya dengan sikap yang sopan , meskipun dengan melakukan itu mungkin perlu menerjemahkan agar dapat menghindari bahasa kelompok tertentu/ golongan politik dan setserusnya. Ini akan sama halnya dengan seorang penerjemah tulisan yang terikat pada penulisan teks yang buruk. Meskipun demikian, anda bisa mengalami suatu situasi dimana ia bisa dengan baik dengan maksud agar dapat mencerna bahasa dan memberikan hasil terjemahan lebih baik, namun malahan sikap ini membuat audien merasa bosan dan hanya menghabiskan waktu untuk memastikan audien dan pembicara yang dihadapinya agar tidak mulai mengajukan pertanyaan yang bisa menyulitkannya atau sulit untuk diterjemahkan olehnya. Ingatlah dengan kondisi yang terlalu berhati-hati ini, akan berbalik menjadi situasi yang tidak menguntungkan dan memojokkan diri anda selaku jasa penerjemah lisan.

kesalahan dalam menerjemahkan

Sejarah dunia khususnya Perang Dunia ke-2 (PDII) sudah pernah kita pelajari sebelumnya dari mulai SD sampai SMP. Tapi tahukah para pembaca yang mulia, jika pemboman di Hiroshima dan Nagasaki akibat salah terjemahan? Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 terjadi karena kesalahan terjemahan. Pada Juli 1945, Amerika Serikat menerbitkan postdam declaration yang berisi tentang pilihan yaitu Jepang harus menyerah tanpa syarat atau akan diserang dengan kekuatan yang menghancurkan secara total. Jepang yang saat itu benar-benar terdesak, mengeluarkan pernyataan balasan berisikan “untuk sementara tidak ada komentar, kami akan memikirkan tawaran tersebut”. Celakanya, pernyataan “no comment” perdana menteri Jepang saat itu, Kantaro Suzuki yang diucapkan dalam bahasa Jepang “mokusatsu” diterjemahkan menjadi “kami tidak akan memperdulikan ultimatum sampah itu” oleh ahli bahasa dari Jerman saat itu. Seharusnya Penerjemah tersebut harus melihat situasi pada saat itu bukan hanya sekedar menerjemahkan kata saja. Akibat kesalahan terjemahan ini, Presiden Harry Truman marah dan 10 hari setelah pernyataan tersebut dikeluarkan, Hiroshima rata dengan tanah disusul Nagasaki 3 hari kemudian. Kesalahan pemilihan arti ketika menerjemahkan akan sangat fatal akibatnya pada level yang berbeda-beda. Menurut Torikai Kumiai, ahli penerjemahan Jepang, mungkin memang dalam bahasa Jepang pun arti “mokusatsu” memiliki dua arti yang aimai (bermakna bias) yakni “menolak” dan “tidak mau berkomentar dulu atau ingin berdiam diri sejenak”. Menerjemahkan itu bukanlah suatu yang mudah dengan hanya mengartikan kata demi kata, tapi juga harus memperhatikan aspek-aspek di luar itu, seperti melihat konteks, sikap penutur, dan lain-lain. Bayangkan dampak kesalahan terjemahan mengakibatkan ribuan manusia cacat, luka, bahkan meninggal. Analisis kesalahan merupakan bidang kajian yang masuk dalam payung linguistic terapan. Kajian ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi para guru bahasa, karena hasil penerapan analisis kesalahan dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahasa, baik untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat pembelajar maupun untuk membantu guru menyusun strategi pembelajaran yang tepat. Brown (via Sanal, 2008) mendefinisikan analisis kesalahan (error analysis) sebagai ”the fact that learners do make errors and thes errors can be observerd, analysed and classified to reveal some thing of the system operating within the learner led to a surge of study of learners’errors called ‘error analysis”. Senada dengan itu Ruru dan Ruru (via Pateda, 1989) berpendapat bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh si terdidik yang sedang belajar bahasa asing atau bahasa kedua dengan menggunakan teori-teori dan prosedur berdasarkan linguistik. Kesalahan biasanya ditentukan berdasarkan ukuran keberterimaan dari sudut pandang penutur asli. Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis kesalahan merupakan prosedur sistematis berdasarkan linguistic untuk menemukan dan mengklasifikasikan kesalahan yang tidak dapat diterima (dibenarkan) berdasarkan kaidah bahasa target yang dibuat oleh pembelajar bahasa (asing). Kesalahan dalam kajian analisis kesalahan dapat diklasifikasikan ke dalam 2 macam yaitu kesalahan (error) dan kekeliruan (mistakes). Kekeliruan terkait ketidakmampuan menghasilkan ujaran berbahasa yang tidak disengaja, kekeliruan bukan merupakan hasil dari kurangnya kompetensi berbahasa yang dimiliki pembelajar. Kekeliruan ini sifatnya ttidak sistematis, sehingga ketika pembelajar bahasa menyadari kekeliruan tersebut dapat segera memperbaikinya. Sebaliknya kesalahan (error) merupakan kesalahan yang dibuat oleh pembelajar bahasa bersifat sistematis yang disebabkan karena tidak memiliki kompetensi berbahasa yang memadai. Corder (via Sanal, 2008) mengatakan: Errors are deviances that are due to deficient competence (i.e”knowledge” of the language, which may or may not be conscious). As the are due to deficient competence the tend to be systematic and not self correctable. Whereas “mistakes” or “lapses” that are due to performance deficiencies and arise from lack of attention, slips of memory, anxiety possibly caused by pressure of time etc. They are not systematic and readily indentifiable and self corectable. Kompetensi yang dimaksud di sini adalah kemampuan pembicara atau penulis untuk melahirkan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakannya. Karena bahasa yang dihasilkan berwujud kata, kalimat dan makna, maka kesalahan yang perlu dianalisis mencakup pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. (Pateda, 1989:34). Kegiatan penerjemahan merupakan keterampilan yang sulit. Penguasaan terhadap bahasa Inggris saja sebagai bahasa sumber atau bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran tidak menjamin kehandalan atau keterpercayaan terjemahan yang dihasilkan. Mereka mesti menguasai tata bahasa kedua bahasa. Perbedaan gramatika dari kedua bahasa ini jika tidak dikuasai secara baik tentu saja akan mengakibatkan kesalahan, (Machali, 2000). Misalnya, kaidah frasa bahasa Indonesia adalah D(iterangkan) dan M(enerangkan), seperti siswa pandai yang berpadanan dengan intelligent student karena di dalam bahasa Inggris berlaku kaidah MD. Interferensi bahasa ibu (native language) juga ikut andil dalam memberikan kesalahan dealam penerjemahan. Misalnya, seorang mahasiswa dalam menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dipengaruhi oleh kaidah penulisan bahasa Indonesia, seperti expression yang ditulis dengan *ekpression. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam penterjemahan akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman, intelejensia dan daya pikir serta emosional dari sang penerjemah. Seorang penerjemah yang memiliki sertifikasi sebagai penerjemah tersumpahpun akan sangat mungkin untuk melakukan kesalahan elementer. Sehingga dengan fakta ini menunjukkan bahwa alih bahasa merupakan sesuatu yang cukup dan harus dimengerti bahwa hal tersebut harus dikembalikan pada orang itu sendiri. Mungkinkah seorang dengan background ilmu sosial mampu menerjemahkan secara tepat buku kajian teknologi misalnya. Tentunya hal ini patut menjadi perhatian bagi Pemerintah, bahwa disamping sertifikasi harus dipikirkan juga pentingnya pengelompokan kualifikasi penerjemah.

Teori & Praktek Penerjemahan

KONSEP MENERJEMAH Mengungkapkan makna tuturan dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan memenuhi seluruh makna dan maksud tuturan itu. METODE, PROSEDUR, DAN TEKNIK Tahapan Proses Penerjemahan : METODE  PROSEDUR  TEKNIK PENGERTIAN • Metode merupakan cara penerjemahan nas sumber secara keseluruhan. • Prosedur merupakan cara penerjemahan kalimat yang merupakan bagian dari nas tersebut. • Teknik merupakan cara penerjemahan kata atau frase yang merupakan bagian dari sebuah kalimat. JENIS-JENIS PROSEDUR  Literal  Transfer dan Naturalisasi  Modulasi  Ekuivalensi  Budaya JENIS-JENIS TEKNIK PENERJEMAHAN  Transfer  Transmutasi  Substitusi  Sebagai Penjabaran Prosedur Transposisi  Reduksi  Ekspansi  Teknik Korespondensi  Eksplanasi  Sebagai Penjabaran Prosedur Transposisi  Teknik Deskripsi  Teknik Integratif TEKNIK PENERJEMAHAN SEBAGAI PROSEDUR TRANSPOSISI Transposisi merupakan proses penerjemahan yang berkenaan dengan perubahan aspek gramatikal dari bahasa sumber (BS) ke bahasa penerima (BP). Transposisi sebagai proses atau hasil perubahan fungsi atau kelas kata tanpa penambahan apa-apa. Transposisi merupakan bentuk-bentuk perubahan sintaksis dan kategori kata dari bahasa Arab (BS) ke bahasa Indonesia (BP). TEKNIK TRANSMUTASI Cara penerjemahan dengan mengubah pola urutan fungsi dan kategori dengan memindahkan tempatnya, baik dengan mendahulukan maupun mengakhirkan salah satu unit gramatikal. Dalam penerjemahan BA ke BI, pemindahan urutan ini terjadi pada pola S-P menjadi P-S atau sebaliknya. TEKNIK TRANSFER Cara penerjemahan dengan mengalihkan fungsi sintaksis, kategori, dan kata sarana dari BS ke BP. Sekaitan dengan penerjemahan BA ke BI, pengalihan itu dapat diterapkan terhadap pola S-P = P-S, P-S =P-S, KS+P = KS+P, N = N, FN = FN, V = V, Pro. =Pro., KS = KS, KS+KS = KS+KS, dan F = F TEKNIK REDUKSI Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan cara mengurangi atau membuang unsur gramatikal dengan cara mengurangi atau membuang unsur gramatikal BS di dalam BP. Dalam penerjemahan BA ke BI, teknik ini tampak pada pengurangan pola P-S menjadi P dan pola P-(S) menjadi P. TEKNIK EKSPANSI Teknik penerjemahan yang ditandai dengan perluasan fungsi dan kategori yang disebabkan oleh deskripsi Makna BS di dalam BP. Dalam penerjemahan BA ke BI, penambahan terjadi dari P-S menjadi ke K-P-S, kategori A menjadi FA, dari N menjadi FN, dari V menjadi FV, dari V menjadi FN, dan KS (F) menjadi F. TEKNIK EKSPLANASI Teknik penerjemahan yang ditandai dengan mengeksplisitkan unsur linguistik BS di dalam BP, sebagaimana terlihat dari pola perubahan P-(S) menjadi S-P. TEKNIK SUBSTITUSI Teknik pengganti fungsi unsur kalimat BS dengan fungsi lain tatkala kalimat itu direstrukturisasi di dalam BP, sebagaimana terlihat dari pergantian P dengan K pada kalimat nomina BS yang berpola P- S. TEKNIK PENERJEMAHAN SEBAGAI PENJABARAN PROSEDUR EKUIVALENSI Pertama, ekuivalensi merupakan tujuan atau produk dari proses penerjemahan. Dengan kata lain ekuivalensi adalah padanan yang paling wajar antara bahasa sumber dan bahasa penerima. Kedua, ekuivalensi merujuk pada salah satu prosedur penerjemahan sebagaimana yang dikemukakan Newmark (1988) bahwa prosedur ini digunakan untuk menerjemahkan kosa kata kebudayaan di dalam bahasa penerima dengan cara sedapat mungkin mendekati makna sebenarnya di dalam bahasa sumber. TEKNIK KORESPONDENSI Teknik penyamaan konsep BS dengan BP melalui penerjemahan kata dengan kata dan frase dengan frase, yang berlandaskan asumsi bahwa ada kesamaan antara keduanya. TEKNIK DESKRIPSI Teknik penerjemahan dengan menjelaskan makna kata BS di dalam BP seperti tampak pada perubahan kata menjadi frase atau frase yang sederhana menjadi frase yang kompleks. TEKNIK INTEGRATIF Pemakaian dua teknik sekaligus dalam mereproduksi makna BS di dalam BP. MASALAH PENERJEMAHAN DALAM BAHASA INDONESIA  Masalah Interferensi dalam terjemahan  Masalah Teoretis  Masalah Kosa kata Kebudayaan dan Metafora Masalah Teoretis 1. Kompleksitas proses penerjemahan 2. Keluasan wawasan penerjemah 3. Pencarian padanan yang wajar 4. Pemahaman budaya dua bahasa 5. Masalah grafologis Masalah Metafora Masalah metafora kata yang berhubungan dengan kebudayaan Secara umum, ada dua kelompok metode penerjemahan, yaitu metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sumber dan metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran. A. Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sumber 1. Penerjemahan kata-perkata (word - for - word translation) Umumnya metode ini digunakan sebagai tahapan pra penerjemahan. Hasil penerjemahan dengan metode ini mirip dengan terjemahan menggunakan mesin penerjemah. Contoh : Life is cheap in Indonesia" diterjemahkan menjadi "Hidup adalah murah di Indonesia." 2. Penerjemahan harfiah Metode ini masih kental sekali mengikuti bahasa sumber, sehingga dihasilkan terjemahan yang membingungkan (tak bermakna). Contoh : "It's raining cats and dogs" diterjemahkan menjadi "Hujan anjing dan kucing." 3. Penerjemahan setia (faithful translation) Metode ini mencoba mengalihkan makna kontekstual bahasa sumber tapi masih dibatasi oleh struktur gramatikalnya. Penerjemahan ini berpegang teguh dengan maksud dan tujuan bahasa sumber, sehingga hasil terjemahan kadang-kadang terasa kaku. Contoh : " Ben is too well aware that he is naughty" diterjemahkan menjadi "Ben menyadari terlalu baik bahwa ia nakal." Akan lebih terasa wajar, jika kalimat tersebut diterjemahkan menjadi " Ben sangat sadar bahwa ia nakal." 4. Penerjemahan Semantis (Semantic translation) Metode ini menghasilkan terjemahan yang lebih fleksibel dan kreatif dibandingkan penerjemahan setia. Penerjemahan semantis memperhatikan unsur estetika bahasa sumber (seperti bunyi uang indah dan natural). Contoh : "He is a book-worm", diterjemahkan menjadi "Dia (laki-laki) adalah seorang yang suka sekali membaca." B. Penerjemahan Berorientasi pada Bahasa Sasaran 1. Adaptasi (termasuk saduran) Metode ini mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks bahasa sumber. Metode ini biasanya digunakan untuk penerjemahan drama atau puisi dengan mempertahankan tema, karakter dan alurnya; tetapi dialognya disadur dan disesuaikan. 2. Terjemahan bebas (free translation) Metode ini mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk (tata bahasa, gaya bahasa maupun organisasi gagasan dalam teks." Contoh : Time, May 28, 1990 : "Hollywood Rage for Remark." Menjadi Suara Merdeka, 15 Juli 1990 : "Hollywood Kekurangan Cerita. Lantas Rame-Rame Bikin Film Ulang." 3. Terjemahan Idiomatis (Idiomatis translation) Metode ini menghasilkan terjemahan yang bentuk dan isinya mudah dipahami pembaca. Contoh : "Mari minum bir bersama-sama" diterjemahkan menjadi " I'll shout you beer." Bandingkan dengan terjemahan semantis : "Let me buy you a beer." 4. Terjemahan Komunikatif Metode ini menghasilkan terjemahan yang langsung dapat dimengerti baik aspek kebahasaan maupun isinya. Contoh dalam teks : thorns spines in old sediments. Jika ditujukan untuk kalangan ilmuwan biologi, maka kata spines diterjemahkan menjadi "spina." Tetapi jika ditujukan untuk orang awam, kata spines diterjemahkan dengan "duri."

Kamus Digital Solusi Penerjemah Inggris Praktis


Kamus Digital, Solusi Penerjemah Inggris Praktis by anindyatrans1@gmail.com
Bagi hampir seluruh kalangan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa, mencari penerjemahinggris yang mampu membantu dalam hal penerjemahan ribuan kata yang bisa mencapai berlembar-lembar dan bertumpuk buku kini tak lagi menjadi masalah yang berarti. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan kondisi kaum mahasiswa pada sepuluh atau dua puluh tahun lalu. Bayangkan saja, jika dahulu seorang mahasiswa harus mengartikan jurnal ilmiah atau textbook yang jumlahnya tak sedikit demi menempuh ujian akhir atau skripsinya. Sungguh perjuangan yang luar biasa, satu demi satu kalimat yang tercetak dalam bahasa inggris harus dirangkai menjadi salinan yang enak untuk dibaca. Hal ini tentunya tak lain berkat bantuan dari kemajuan teknologi yang semakin massive terjadi bahkan sangat pesat di lima tahun terakhir. Kamus atau penerjemah yang paling lazim digunakan pun tak luput mengalami dampak dari perubahan iklim teknologi dunia ini.
Dengan adanya kemudahan komunikasi dan akses dengan internet yang menghubungkan kita dengan dunia luas, kini setiap mahasiswa yang akan menerjemahkan textbook atau jurnal ilmiah bisa melakukannya hanya dengan menekan satu tombol klik. Tak perlu membawa kamus atau penerjemahinggris yang memiliki ribuan lembar tebalnya, hanya dengan mengunduh satu file kamus digital, maka segala kebutuhan tentang penerjemahan teks akan dengan mudah dilakukan.
Umumnya, layanan software penerjemah inggris ini dapat diperoleh dengan gratis. Cara yang dapat ditempuh untuk mengunduh layanan ini sangatlah mudah, cukup dengan memasukkan keyword yang berkaitan dengan kamus digital, maka dengan segera akan muncul sederet link yang akan mengarahkan anda menuju link download. Pengembangan kamus digital ini juga dapat dinikmati dalam berbagai jenis ponsel yang anda punyai, lebih minimalis, simple dan praktis. Selain itu, dengan adanya berbagai perkembangan teknologi utamanya di bidang penerjemah inggris ini, maka banyak hal yang diperoleh. Misalnya, anda akan sangat membantu dalam upaya penghematan kertas, selain itu juga akan menghemat pengeluaran karena tak perlu menganggarkan dana untuk membeli kamus yang tebal, cukup dengan mengunduh berbagai layanan kamus digital, solusi penerjemah inggris anda.

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TERJEMAHAN

Bahasa sebagai komponen inti dalam komunikasi baik lisan atau tulisan hendaknya sangat diperhatikan dalam aplikasinya dan susunannya sehingga dapat menyampaikan maksud yang diinginkannya dengan baik. Hal ini tidak beda halnya dengan penyampaian suatu pesan atau berita dari pengirim atau pembawa pesan (message deliver) yang bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui suatu media / sarana komunikasi , yakni bahasa yang bisa dipahami oleh kedua belah pihak (common language ) dan memastikan pesan tersebut dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh si penerima pesan (Message Receiver). Dalam bahasa tulisan sebagaimana yang merupakan problematika yang seringkali dihadapi oleh para penerjemah dalam tugas keseharian mereka, penulisan bahasa terjemahan yang tepat dan bisa dipahami oleh klien/ customer merupakan salah satu unsur utama yang hendaknya selalu diperhatikan. Secara kasa mata dapat dilihat bahwa bahasa yang sangat dipentingkan adalah bahasa hasil terjemahan (output language) baik dalam bentuk bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Belanda atau bahasa apa pun sesuai dengan permintaan klien. Namun, ada unsur penting lain yang hendaknya juga harus diperhitungkan oleh para penerjemah yakni kemampuan memahami dan menerjemahkan bahasa sumbernya (resource/ input language) . Kamampuan ini hendaknya senantiasa harus dilatih dan diasah oleh rekan-rekan atau calon para penerjemah, sehingga semakin lama bisa meningkatkan kemampuan menerjemahkannya terhadap berbagai naskah/ dokumen dari beragam disiplin ilmu atau bentuk naskah lain seperti novel, biografi dan lain-lain. Secara ringkas bisa disampaikan bahwa ada dua masalah utama yang dihadapi oleh setiap penerjemah yang masing-masing bagian harus dikuasai dengan baik, di antaranya adalah : 1. Kemampuan menerjemahkan bahasa sumber dan dapat menangkap dengan baik pesan atau makna yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, penerjemah hendaknya bisa menguasai kosa kata dan struktur bahasa sumber yang baik sehingga mampu menyusun hasil terjemahan yang baik. 2. Kemampuan untuk menyusun kata-kata dalam output language dengan susunan bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh klien. Yang dimaksud dengan bahasa yang baik adalah bahasa yang terdiri atas susunan kata-kata dan kalimat yang baik dan tidak harus sama persis dengan bahasa sumber. Untuk itu, setiap penerjemah harus mampun menyusun bahasa yang fleksible dan tidak kaku. Cara yang paling mudah coba anda baca kembali hasil terjemahan setelah anda selesai mengerjakannya, jika terasa masih anda kejanggalan dalam susunan kata dan kalimat lakukan perbaikan seperlunya. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang paling penting dalam pekerjaan terjemahan karena hasil terjemahan lah yang akan dibaca dan dinilai oleh klien. Kesulitan pertama yang umumnya dihadapi oleh penerjemah adalah biasanya mereka bersikeras untuk menggunakan bahasa yang sama persis dengan bahasa asli atau sumbernya, karenan merasa kuatir akan menghasilkan bahasa yang berbeda jika tidak mengikuti dari bahasa sumbernya. Persepsi ini tentu saja keliru, karena masing-masing bahasa sumber memiliki struktur bahasa yang berbeda , oleh karena itu kita harus sebaik mungkin harus bisa menyesuaikan dengan struktur bahasa hasil terjemahan yang dikenal oleh orang secara umum. Penggunaan Bahasa Hukum/ resmi Beberapa jenis terjemahan pada dokumen tertentu seperti akte notaris, perjanjian jual-beli, kontrak perjanjian kerja dan lain-lain menggunakan bahasa yang resmi yang sudah baku. Coba anda perhatikan contoh berikut ini : On Today, Monday, 23 September 2000, both the appearer and their witness are standing before Public Notary to sign this Deed. Appearer di sini diterjemahkan sebagai Penghadap Public Notary diterjemahkan sebagai Notaris Deed diterjemahkan sebagai Akta Jadi secara umum, naskah di atas dapat diterjemahkan sebagai : Pada hari ini, Senin, tanggal 23 September 2000, kedua Penghadap dan saksi mereka menghadap Notaris Publik untuk menandatangani Akte ini. Kalau kita melihat, jika kita mencoba menerjemahkan secara harfiah atau apa adanya, maka beberapa kata seperti appearer mungkin kita menerjemahkannya sebagai : yang memunculkan atau yang membuat tampak, tentu saja jika dimasukkan dalam kalimat tersebut di atas akan tampak aneh/ janggal. Untuk itu, jika kita ingin meningkatkan kualitas terjemahan, saran saya bagi rekan-rekan penerjemah yang ingin meningkatkan kualitasnya menjadi penerjemah tersumpah, coba lah untuk belajar menerjemahkan naskah hukum. Caranya cukup mudah, coba lah menerjemahkan satu akta / perjanjian ke dalam bahasa Inggris. Jika sudah, coba anda bandingkan hasil terjemahan anda dengan akta yang berbahasa Inggris yang benar. Mungkin, disana, anda bisa menemukan beberapa kata-kata baru sehingga dengan demikian anda bisa melakukan beberapa perbaikan.

Penjajaran Dokumen

Pernahkah Anda berpikir bahwa semua dokumen yang pernah diterjemahkan dapat dimanfaatkan kembali? Kemungkinan Anda akan mengernyitkan dahi dan berkata “Buat apa?”. Hal ini dapat dimaklumi karena jarang sekali ada penerjemah yang rela meluangkan waktunya untuk mengubek-ubek file hasil terjemahan lama yang mungkin tidak ada kaitannya dengan dokumen yang sedang diterjemahkannya. Padahal, tumpukan file tersebut merupakan harta karun terpendam yang sangat berharga. Dengan membuat file dwibahasa dalam format TMX atau HTML, Anda tidak perlu bersusah payah mencari file yang mengandung kalimat atau alinea yang hampir sama dengan file terjemahan yang sedang dikerjakan. Terdapat beberapa perangkat lunak, baik daring maupun luring, yang dapat digunakan untuk menghasilkan file dwibahasa dimaksud. Salah satunya adalah fasilitas Align Documents yang disediakan oleh situs YouAlign.com. Dengan fasilitas tersebut Anda dapat membuat file dwibahasa dalam format TMX atau HTML yang nantinya dapat berfungsi sebagai bahan rujukan untuk dokumen yang sedang Anda terjemahkan. Sebelum Anda dapat mulai menggunakan fasilitas penjajaran dokumen di YouAlign.Com, Anda harus membuat akun terlebih dahulu. Caranya, klik tautan http://www.youalign.com/CreateUser.aspx yang akan membawa Anda ke halaman pembuatan akun baru. Lengkapi kotak isian yang ada, yaitu alamat e-mail, kata sandi, nama depan, nama belakang, perusahaan/organisasi, alamat pos, kota, propinsi/wilayah/negara bagian, kode pos, negara dan nomor telepon. Setelah berhasil melalui proses pembuatan akun baru, kini Anda dapat login ke akun YouAlign Anda dengan memasukkan alamat e-mail dan kata sandi yang telah diverifikasi. Faslitas penjajaran dokumen dapat diakses dengan mengklik tautan yang tersedia di beranda situs setelah Anda login, yaitu http://www.youalign.com/AlignDocs.aspx. Pada halaman Alignment Settings, Anda akan diminta untuk memilih file yang ingin dijajarkan. Ada dua jenis file yang harus dimasukkan, yaitu file sumber dan file sasaran. Anda juga diharuskan untuk memilih kode bahasa file sumber dan file sasaran. Sebagai contoh, jika file sumber dalam bahasa Inggris, maka pilih ENG. Jika file sasaran dalam bahasa Indonesia, maka pilih IND. Selain itu, Anda dapat mencentang kriteria pemfilteran segmen jika Anda mau. Terdapat 3 pilihan, yaitu 1) Tolak jika satu sisi segmen kosong, 2) Tolak jika kedua sisi sama, 3) Tolak segmen duplikat. Langkah terakhir adalah mengklik “Align Now*”. Adapun format file yang didukung oleh YouAlign, Anda dapat mengunggah file dalam format Microsoft Word, Excel dan PowerPoint, Adobe PDF, HTML, XML, Corel WordPerfect, RTF, Lotus WordPro dan teks polos. Besar file yang dapat diunggah dibatasi hingga sebesar 1 MB. Setelah kedua file berhasil diproses, Anda akan melihat tampilan pratinjau (preview) file terjemahan dalam bentuk tabel dwibahasa. Hasilnya dapat diunduh dalam format TMX atau HTML. Kembalilah ke beranda situs jika Anda ingin mengetahui data tentang jumlah penjajaran dokumen yang telah dilakukan sebelumnya dan yang dilakukan pada hari terkait. Jumlah maksimal penjajaran dokumen yang dapat dibuat per hari adalah 5. Jadi, Anda harus menunggu 24 jam untuk dapat melakukan penjajaran dokumen lebih banyak. anindyatrans1@gmail.com