PENERJEMAHAN MESIN

Seperti yang telah kita ketahui, penerjemahan mesin adalah penggunaan komputer dalam menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Penerjemahan dengan cara ini memiliki kelebihan antara lain kepraktisan penggunaannya, hasil yang cepat, dan rendahnya biaya yang diperlukan. Bandingkan dengan jasa penerjemah manusia yang disamping belum tentu tersedia setiap saat, juga perlu waktu untuk memproduksi hasil terjemahan dan juga biaya yang tinggi. Karena itu tidaklah mengejutkan jika saat ini penerjemahan mesin banyak sekali dipakai orang dan telah menjadi suatu kebutuhan. Sepertinya mesin penerjemah sedang perlahan-lahan menggeser profesi penerjemah manusia. Tidak heran para penerjemah profesional mulai merasa khawatir dengan keberadaan mesin canggih ini, yang bisa memunculkan hasil terjemahan dalam hitungan detik dan juga dalam beragam bahasa. Meskipun hasil terjemahan komputer masih banyak kekurangannya, teknologi memiliki kecenderungan untuk berkembang dan menjadi lebih baik. Apakah kekhawatiran para penerjemah beralasan? Benarkah suatu hari nanti seluruh pekerjaan terjemahan akan dapat diambil alih dan diselesaikan oleh mesin? Lihat saja sekarang, pekerjaan teller bank telah dapat diganti oleh mesin ATM, kasir oleh pemindai, bahkan telah tersedia peranti lunak yang siap menggantikan profesi pimpinan tingkat menengah (mid-level managers). Saya yakin jawabannya tidak. Untuk pekerjaan yang hampir murni mekanis seperti penghitungan dan pembayaran barang belanjaan, mesin kasir tentu cukup dapat melakukannya dengan baik. Namun, profesi akuntan tidak akan dapat begitu saja digantikan dengan mesin. Begitu juga, penerjemah manusia tidak akan pernah dapat sepenuhnya digantikan dengan komputer. Disini, saya akan coba merangkum beberapa kelebihan penerjemah manusia yang rasanya mustahil untuk dapat ditiru oleh sebuah mesin.  Pemahaman akan konteks situasi Sebuah kata atau kalimat bisa memiliki arti yang lain dalam situasi yang berbeda.  Pemahaman akan makna Makna tidak hanya berasal dari kata-kata, tapi juga dari banyak faktor lainnya seperti lingkungan sosial-budaya, nada/cara penyampaian, hubungan antara komunikan dan audiens, dll.  Rasa berbahasa Manusia dapat menangkap suasana dan nuansa suatu teks untuk kemudian menerjemahkannya dengan gaya berbahasa yang sesuai. Dalam menerjemahkan karya sastra misalnya, penerjemah tidak hanya menyampaikan pesan namun ia juga dituntut untuk mampu menerjemahkannya dalam gaya berbahasa yang indah dan sesuai.  Kreativitas Karena cara kerja mesin yang mekanis, hasil terjemahan pun seragam dan cenderung terdengar kaku. Contoh-contoh di atas memberikan peneguhan; para penerjemah tidak perlu takut profesinya diambil alih oleh komputer. Sekali lagi, mesin hanya dapat memproduksi arti dari bahasa asal ke bahasa target. Ia dapat menerjemahkan kata-kata namun tidak dapat menerjemahkan makna. Sementara dalam penerjemahan kita mutlak harus mengerti makna, bukan hanya arti dari kata-kata saja. Machines can never overcome true manpower. Jadi, penerjemahan mesin bukanlah suatu ancaman. Penerjemahan mesin harus dipandang sebagai sebuah alat yang berguna yang dapat memudahkan penerjemah dalam mengerjakan terjemahan dalam jumlah besar, yang bersifat monoton dan teknikal, dan tentunya hasil terjemahan perlu dibaca dan disunting Jika digunakan sesuai dengan proporsinya, mesin penerjemah dapat menjadi penolong yang sangat berharga bagi penerjemah profesional untuk menyingkat waktu, menghemat biaya dan mendapatkan masukan tentang variasi pilihan kata dan frasa dalam bahasa target.

5 comments: